Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Kerja di Jakarta gak boleh sakit!

Beberapa waktu lalu saya sempat harus bedrest, ngemil obat dan cuma makan bubur lebih dari satu minggu karena kena infeksi kelenjar tonsil, atau sering dikenal juga dengan radang amandel. Dokter bilang sudah cukup parah, walaupun belum perlu sampe operasi. Balik kronologis seminggu sebelum sakit, mengingat apa saja yang saya makan. Susah, karena ternyata 2-3 hari kita udah lupa kemaren makan apa aja. Yang saya ingat cuma hari Jumat saya makan penyetan pedes pinggir jalan, sebelum hari sabtunya kemudian demam, leher bengkak, suara ilang dan sakit banget buat nelan. Hih, dokter bilang ini karena makan sembarangan dan jelas tidak bersih, jauh dari sehat.   Kerja di Jakarta dengan setumpuk kesibukan dan deadline yang tak berujung, membuat kita para pekerja ini sering lalai dan tidak mikirin apa yang kita makan. Asal gampang dan kenyang aja dah. Enak mah nomer 2, apalagi sehat….gak kepikiraaan. Ini jelas kebiasan yang buruk. Klo udah sampe sakit, toh malah ker

Pekerja kantoran di Jakarta

Walaupun berdomisili di Jogjakarta, saya sering bolak-balik ke Jakarta karena emang kantor pusat Kulina ada di Jakarta. Berkantor di area SCBD, kawasan bisnis yang cukup padat dan banyak kantor besar di highrise building ada disana. Area segitiga emas kalo orang bilang. Pun kebanyakan pelanggan Kulina ada wiliayah tersebut. Bukan karena kebetulan target customer Kulina adalah di high rise building, tetapi justru Kulina ada karena merespon problem disana.  Walaupun cukup bergengsi punya kantor di wilayah bisnis yang keren, tapi banyak masalah juga terjadi pada para pekerjanya. Salah satunya adalah tidak semua karyawan yang berkantor di area ini punya pendapatan yang cukup tinggi. Tapi mereka berada di lingkungan kerja yang mahal , bisa jadi tuntutan gaya hidup yang wow , ataupun pergaulan sosial yang berbiaya tinggi . Gimana bisa cukup nih gaji utk sebulan! Fix cost bulanan yang susah untuk dikurangi adalah bayar tagihan kartu kredit, pulsa, biaya transport harian, uang

Kulina di Google Launchpad ke 5, San Francisco - 2018

Akhir bulan Januari 2018 kemaren, Kulina mendapat kesempatan jadi salah satu startup yang ikut Launchpad Accelerator ke 5 di Google San Francisco. Gak kepikiran bahwa saya bakal ikut berangkat kesana, menjadi additonal member dari Kulina. Golden Gate - yang selalu rusak kalo ada film monster Hollywood.  Kaget, seneng tapi juga grogi. Silicon Valley, dulu cuma nonton di TV, sekarang kesana beneran. Sempet kepikiran juga kaya di serial CSI, klo ada apa2 di sana bisa kagak pulang beneran. Mengingat ini perjalanan terjauh yang akan saya tempuh. Flashback dikit ke 2015, saya bergabung di Kulina sebagai graphic designer dan food photographer. Masih 5 orang saat itu, dan saya gak tau sama sekali apa itu startup. Banyak sekali pelajaran yang dapat selama 2 tahun lebih berproses bersama Kulina, dan saya juga tidak menyangka akan berjalan sejauh ini. Penerbangan selama hampir 19 jam, transit di Tokyo selama 1 jam. Badan serasa gak karuan, jetlag karena ada 15 jam perbedaan waktu